Rabu, 31 Maret 2010

Lanjutan cerpen

Walaupun hati Rudi terasa sangat miris dia dengan cepat menguasai emosinya.
"Paling cuma temen,setau gw Dina kan ga punya cowo.Benar kan ndre?" tanya Rudi padaku yang emang bisa dibilang deket ama Dina karena kita dolo satu SMP
"Ia,setau gw juga gitu."jawabku
Kamipun melanjutkan acara nongkrong-nongkrong dengan acara makan-makan.Dan tentu saja si Brutal Rudi memakan makanannya seperti dia tidak pernah makan selama setahun.Alhasil Kiki pun tidak terima pada Rudi yang menyebabkan tagihannya membengkak,dan sebagai tanda minta maaf Rudi pun menjadi tukang pijat pribadi Kiki selama seminggu.
"Gw bakal ngedapetin Dina, gw bakal kenalan ma dia besok! Lo bantuin gw ya ndre?" tanya Rudi tiba-tiba saat perjalanan pulang kami dari jalan-jalan tadi
"Yang bener? Ntar bukannya kenalan malah buat Dina ketakutan dan lari lagi" jawab Raka sangsi
"Gag lah,untuk cewe yang satu ini gw bakal serius!!"
"Serius aja gag cukup bro." celetuk Kiki dari bangku sopir
"Kalo serius aja gag cukup gw jadiin duarius,tigarius,ampe kalo masi kurang gw jadiin sepuluhrius biar lo pada tau betapa gue serius ama Dina."
****
4 bulan setelah pendekatan dengan Dina, hari ini sepulang sekolah Rudi akan menembaknya.
"Gimana bro udah siap lo?" tanya Beno pada Rudi ketika kami berlima berjalan ke kantin, tempat Rudi janjian dengan Dina
"Ia, gw uda latihan di depan cermin buat mengatasi rasa gugup gw."
Ketika sampai di kantin ternyata Dina tidak sendirian, dia ditemani oleh banyak orang namun Rudi tak gentar.Rudi tetap mengatakan cintanya terhadap Dina dengan lantang dan romantis walaupun sedikit norak,tapi Dina ternyata menolaknya walhasil Rudi pun diam tanpa kata.Kami berjalan ke halte bus tanpa membicarakan apa yang baru saja terjadi dan Rudi pulang dengan lesu.
"Aku jadi kasian liat Rudi jadi pendiem gitu prend" kata Raka lesu
"Jangan-jangan karena terlalu diem ntar dia jadi gagu atau malah bisa jadi bisu." kataku
"Kau itu, temen kesusahan masi kau ledekin."
Kamipun berbincang-bincang hingga sore,tiba-tiba terdengar nyanyian fals seorang pengamen.
"Hei ada pengamen tuh,cepet kasi duit kalo gak kita bakal jadi tuli gara-gara dengar suaranya yang gak karuan." Kata Kiki padaku
Setelah mengambil uang recehan akupun pergi ke luar,dan ternyata pengamen itu adalah Rudi yang lagi patah hati.
"Jadi setelah lo ditolak Dina lo jadi pengamen sekarang?" tanyaku
"Sialan lo uda patah hati, gak di suruh masuk mala diledekin terus."
"Ternyata pengamen tadi itu lo ya Rud? suara lo lebih parah waktu nyanyi dibanding waktu teriak-teriak." kata Beno meledek Rudi
"Biar aja, yuk kita nyanyi sama-sama biar lupa sama sakit hatiku ini."
"Tapi santai aj Rud para banci di Simpang Lima masih setia menunggu Pangeran Rudi." kata Raka sambil tertawa dan kami semuapun ikut tertawa.
Selanjutnya mereka semua bernyanyi bersama dan Rudi mendapatkan sesuatu yang lebih penting daripada cinta, yaitu para sahabatnya yang sama gokilnya dengan Rudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar